Postingan

SEJARAH KECAMATAN NGARINGAN



Pada awalnya wilayah Ngaringan berupa hutan jati terletak di pegunungan kapur utara Jawa.Pada abad ke 14 kawasan tersebut merupakan wilayah kekuasaan Mataram Islam (Kesultanan Demak). Wilayah kekuasaan Kasultanan Mataram berbatasan dengan Kadipaten Pesantenan (sekarang Kabupaten Pati). Batas kedua kerajaan tersebut berupa ‘SELIT’ (jalan setapak ) membujur dari Barat ke Timur (sekarang menjadi jalan Raya PurwodadiBlora). Sebelah utara selit adalah kekuasaan Kasultanan Mataram dibawah Panembahan Senopati, sedang di sebelah selatan selit adalah kekuasaan Kadipaten Pesantenan dibawah Adipati Joyo Kusumo. Dalam menjalankan roda pemerintahan Kasultanan Mataram mengangkat pembantu. Guna mengamankan wilayah kekuasaannya Kasultanan Demak membagi wilayah kekuasaan dalam wilayah Katemenggungan. Wilayah Ngaringan termasuk wilayah Katemenggungan Gedang Kuning, dibawah kekuasaan Tumenggung Samber Nyowo. Dalam upaya membuka lahan pertanian dan pemukiman, Tumenggung Samber Nyowo dibantu oleh Wiramantri (prajurit kerajaan) yaitu Wiramantri WIRAPATI dan Wiramantri MINTAR.

Wirapati membuka lahan pertanian ke arah barat Katemenggungan dari wilayah Pakuwon (sekarang wilayah Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan) membujur keselatan. Sedangkan Mintar membuka lahan pertanian di wilayah katemenggungan ke Timur. Sebagai salah satu Prajurit Kerajaan Wirapati bergelar ( nama dewasa ) Ki Ageng Ngareng. Selanjutnya Wewengkon ( Wilayah Kekuasaan ) Ki Ageng Ngareng dalam perkembangan Zaman di sebut NGARENGAN yang artinya tempat kediaman Ki Ageng Ngareng. Hingga sekarang wilayah tersebut dinamakan NGARINGAN, yangn berasal dari kata NGARENGAN.


Sumber : http://grobogan.go.id/images/rupabumi/9.Rupabumi_Desa_Ngaringan_Ngaringan.pdf


Posting Komentar